Untuk pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang sesuai dan profesional di
bidangnya, mampu memadai setiap masalah dan berakhir dengan kepuasan dalam
tugasnya.
Secara psikologis seseorang berusaha mengejar kebutuhan memuaskan diri
dalam bekerja, berawal dari kepuasan kerja adalah target tertentu, dengan
demikian seseorang berusaha menciptakan kondisi agar bekerja lebih bersemangat.
Psiko analisis adalah salah satu proses untuk mendapatkan keterangan
dan kejelasan dari seorang tentang kepribadiannya, berdasarkan hasil psiko
analisis dapat menentukan karakteristik yang harus dimiliki seseorang dalam
jabatan tertentu. Psiko analisis dapat merangkum proses rekruitmen dan kelak
penempatan seseorang sesuai daya keahlian, minat dan kemampuan sesuai dengan
martabat, hak asasi perlindungan hukum.
Psiko analisis bisa sebagai alat bantu dalam menelaah struktur
organisasi perusahaan, dalam manajemen psiko analisis sangat diperlukan.
Psiko analisis mencakup beberapa hal antara lain : Pertama, faktor
fisik meliputi kesehatan, postur tubuh dan kemampuan, panca indera. Kesehatan
diutamakan mengingat terkait produktivitas kerja, oleh karena dalam kerja
terdapat aktivitas fisik yang diandalkan.
Postur tubuh dipertimbangkan untuk pekerjaan tertentu yaitu kesesuaian
postur, dan kepribadian yang menarik, sedang peran kemampuan panca indera
disesuaikan dengan aneka ragam pekerjaan misalnya bagian penelitian tidak
memiliki rabun penglihatan, di samping pengaruh gangguan sensoris terhadap
kualitas pekerjaan. Kedua, faktor psikis meliputi intelegensi, bakat dan minat,
kepribadian, motivasi. Keempat faktor psikis tersebut dalam industri skala
menengah ke atas dipertimbangkan secara bersungguh-sungguh.
Psiko analisis ke depan berperan khususnya untuk persyaratan pengisian
jabatan, menetapkan standar untuk pola karier, evaluasi jabatan.
Pembinaan sumber daya manusia adalah upaya manajemen dalam rangka
meningkatkan prestasi kerja, dengan mengembangkan kecakapan adalah untuk
menambah keahlian kerja sehingga di dalam melaksanakan tugasnya lebih efisien
dan efektif.
Pengembangan kecakapan kerja dilaksanakan dengan berbagai cara
diantaranya melalui program training, dengan training dimaksudkan untuk
mempertinggi daya kerja, mengembangkan cara berfikir kreatif dan bertindak
tepat dalam mengelola pekerjaan.
Sasaran tujuan training adalah Pertama, meningkatkan produktivitas
kerja, bila performance ini meningkat maka berakibat peningkatan pada
produktivitas perusahaan. Kedua, akan meningkatkan mutu kerja dalam
pengembangan nilai profesionalisme. Ketiga, upaya meningkatkan moral kerja, dan
upaya ini mendorong iklim dan suasana kerja lebih sehat dan harmonis, lebih
dari itu dengan training ditingkatkan pemahaman pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja di lingkungannya. Keempat, program training menunjang
pertumbuhan pribadi (Personal growth) yang sangat penting dalam ketenangan
pribadi.
Kebutuhan berprestasi ditingkatkan melalui achievement motivasi
training, pembentukan motivasi ini dalam rangka menaruh kepercayaan terhadap
kemampuan diri untuk mandiri, kreatif dan cakap serta adatif terhadap masalah
baru. Achievement motivasi training lebih mengarah pada task oriented yaitu
gambaran tingkah laku pada kemampuan menyelesaikan tugas dengan berbagai macam
resiko dan menerima segala konsekuensinya baik masa sekarang maupun masa yang
akan datang (future oriented).
Achievement motivasi training berorientasi pada people oriented, suatu
sikap yang memperhatikan umpan balik dari pernyataan orang lain atau sejawat
untuk kesempurnaan tugas.
Program pembinaan sumber daya manusia di industri lebih tertumpu pada
fungsional dan bukan pada intelektual, intelektual adalah produk pendidikan
formal, tetapi pembinaan menitik beratkan pada sikap dan kemampuan fungsional
sehingga situasi pembinaan terpenuhi dalam suasana dan iklim spiritual kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar