Usaha untuk berupaya meningkatkan produktivitas kerja dan mutu produk
merupakan keharusan, karena hanya mereka yang berhasil di dalam usaha ini dapat
bertahan dan berkembang secara kompetitif di era globalisasi.
Untuk memasuki pasar internasional hasil produksi suatu perusahaan
harus memenuhi persyaratan cukup ketat, persyaratan dan itu sering dikaitkan
dengan mutu produksi yang bersertifikasi. Internasional Standardization of
Organization (ISO) adalah yang berkenaan label kelulusan bahwa produk dapat
beredar di pasar internasional.
Produktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja tenaga
kerja (produktivitas kerja) dan peralatan yang berteknologi tinggi yang
digunakan dalam proses produksi.
Penggunaan peralatan produksi (sumber produksi) harus match dengan
kemampuan dan keterampilan yang memadai serta dikelola secara profesional.
Kenyataan membuktikan dalam era globalisasi dewasa ini tingkat
persaingan usaha semakin tajam dan semakin komplek. Kondisi persaingan memaksa
perusahaan harus menawarkan produk-produk unggulan yang memiliki karakteristik
dalam bersaing.
Kemampuan memanfaatkan peluang dan mampu menawarkan produk sesuai
karakteristik unggulan dikatakan memang dalam persaingan, setidak-tidaknya
bertahan dalam persaingan global.
Pemberdayaan tenaga kerja dalam memperkuat personal setting diperlukan
tenaga kerja dengan produktivitas kerja optimal, dalam hal ini produktivitas
kerja diiringi zero accident, yang dibuktikan selama produksi tidak terdapat
kecelakaan kerja, sistem manajemen K3 (SMK3) memberikan pekerjaan tanpa
mengalami kecelakaan dalam kerja, secara perhitungan ekonomi keberhasilan dalam
menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan mengurangi
pengeluaran biaya yang tidak semestinya terjadi.
Pada dasarnya kesehatan kerja menunjukkan keadaan kondisi lingkungan
kerja dapat menyajikan kondisi yang sangat mendukung bagi produktivitas kerja.
Bagi pekerja masalah keberhasilan kesehatan kerja diperlukan untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya meningkat secara optimal.
Kepentingan manajemen akan memperoleh manfaat atas dua hal : Pertama,
memperkuat pengeluaran biaya dalam rangka melaksanakan fungsi pelayanan
kesehatan, Kedua meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang didorong oleh
tingkat kesehatan tenaga kerja yang semakin baik dan spirit kerja konsisten.
Implementasi program SMK3 berimplikasi pada tumbuhnya lingkungan kerja
yang kondusif sehingga mendorong terjadinya gairah dan motivasi kerja yang
tinggi serta memacu peningkatan produktivitas kerja dalam proses produksi
secara proporsional.
Lingkungan pekerjaan yang bagaimana bisa menyumbang keberhasilan
produktivitas kerja optimal, suatu kegiatan mendalam tentang persyaratan
lingkungan pekerjaan antara lain : Pertama, situasi dan kondisi lingkungan yang
harmonis tanpa konflik, membuang jauh sifat egois, hubungan kerja terjalin
dalam suasana kekeluargaan. Kedua, lingkungan kerja teknis yang memenuhi syarat
antara lain memperhatikan nilai ambang batas.
Lingkungan pekerjaan diartikan sebagai suatu di sekitar tenaga kerja
yang dapat mempengaruhi diri dalam melaksanakan tugas, lingkungan pekerjaan
yang manusiawi akan menjadi pendorong kegairahan kerja.
Dalam teori keseimbangan dinamis paling tidak terdapat lima faktor
lingkungan kerja yang mempengaruhi beban tenaga kerja diantaranya, pertama,
faktor fisik meliputi kebisingan, pencahayaan, getaran mekanis, radiasi. Kedua,
faktor kimia meliputi asap, debu, gas dan cairan zat. Ketiga, faktor biologis
seperti virus, jamur, serangga. Keempat, faktor fisiologis meliputi sikap kerja
dan cara kerja, kesesuaian mesin terhadap tenaga kerja. Kelima, faktor
psikologis meliputi hubungan kerja harmonis baik vertikal maupun horisontal.
Lingkungan kerja yang tenang, aman dan manusiawi merupakan faktor yang
sangat berperan dalam terciptanya kegairahan kerja.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, diperlukan perencanaan
sebagaimana terpenuhinya keseimbangan dinamis yang diungkapkan di muka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar