Mempelajari toksikologi industri menjadi sangat penting terutama
hubungannya dengan penyakit akibat paparan bahan-bahan kimia.
Eksperimentasi chemical hazard memperhatikan kepekaan tenaga kerja
sehingga dapat kelainan perilaku dan tindakan berikutnya bisa mengganggu
kelangsungan kerja berikutnya.
Karakteristik pemaparan terjadinya respon toksik tergantung pada sifat
kimia dan fisik bahan tersebut, situasi pemaparan dan kerentanan sistem
biologis dari tenaga kerja tersebut. Informasi mengenai jenis kimia harus
memperhatikan Material Safety Data Sheet (MSDS), yang memuat karakteristik
bahan, mempelajari proses pengerjaan dan sifat toksik limbah yang
ditimbulkannya. Material safety data sheet mencakup cara penyimpanan, cara
transportasi, dan cara-cara penggunaan dalam proses berikutnya. Faktor utama
yang mempengaruhi toksisitas yang berhubungan dengan pemaparan terhadap
bahan-bahan kimia tertentu adalah jalur ke dalam tubuh, waktu pemaparan dan
frekuensi pemaparan.
Jalur masuk pemaparan ke tubuh manusia yang paling berbahaya melalui
sistem inhalasi yaitu jalur hidung melalui tenggorok dan berakhir di paru-paru.
Berikutnya pemaparan lewat percikan zat cair (topical) sehingga akan
mengakibatkan iritasi kulit (dermatitis) lebih membahayakan bila zat cair dan
terkena mata.
Pemaparan berikutnya berupa zat padat yang sangat lembut yaitu debu,
aneka ragam debu yang masuk ke tubuh terutama melalui sistem inhalasi, sangat
membahayakan sistem pernafasan, semula radang hidung (pharingitis), berikutnya
radang tenggorok (bronchitis) dan terakhir radang paru (pneumoconiosis).
Pneumokonious yang membahayakan antara lain : debu kapas (byssinosis),
debu asbes (asbestosis), debu besi (siderosis), debu silica (silicosis), debu
arang batu (anthracosis).
Penyakit akibat kerja (occupational disease) harus diwaspadai secara
cermat, melalui studi epidemiologis bisa diprediksi berbagai macam penyakit akibat
kerja. Analisis ditempuh melalui pengenalan latar belakang pemaparan baik
kuantitatif dan kualitatif paparan, berikutnya dilakukan evaluasi yaitu
serangkaian analisis data yang didukung oleh pemantauan biologik berdasarkan
analisis medik. Berikutnya tindakan pengendalian dari berbagai bahaya dan
resiko kerja, pemaparan biologis merupakan penilaian keseluruhan dari zat-zat
kimia yang berada di tempat kerja melalui pengukuran penentu yang sesuai
sebagai panduan dalam mengevaluasi bahaya kesehatan yang potensial dalam rangka
aktualisasi kesehatan lingkungan kerja.
Dalam situasi yang ideal aspek kesehatan dan keselamatan kerja
diperhitungkan dalam tahap perencanaan (design process), pelaksanaan kerja
diikuti oleh pedoman kerja yang betul serta ditunjang oleh penerapan ergonomic
dapat dipastikan bisa meningkat produktivitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar