Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengurangi pemaparan
terhadap bahan yang berbahaya di lingkungan kerja, teknik pengendalian adalah
untuk mencegah efek kesehatan yang merugikan di kalangan para pekerja. Betapa
kompleksnya bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi, maka
deteksi yang cermat kaitannya dengan kesehatan kerja secara periodik harus
terukur. Betapa pentingnya nilai ambang batas yang berfungsi sebagai patokan
melindungi tenaga kerja beraktivitas dan proteksi dalam lingkungan kerja. Nilai
ambang batas bahan setidaknya bisa dipakai standar apakah seseorang masih mampu
secara tetap 8 jam perhari atau 40 jam setiap minggu, dengan persyaratan tidak
mengakibatkan gangguan kesehatan atau berpenyakit akibat kerja.
Mengetahui secara tepat nilai ambang batas sangat penting apakah toksik
berpengaruh terhadap daya kesehatan dana bereaksi secara faali oleh bahan
dengan kadar tertentu. Nilai Ambang Batas (NAB) atau Threshold Limit Value
(TLV) adalah kadar tertentu suatu bahan sehingga seseorang masih sanggup
menghadapinya secara kurun tertentu dengan tidak ada tanda penyakit kronis.
Nilai ambang batas dapat dipakai pedoman untuk perencanaan dinyatakan
aman (no exposure level), disamping itu nilai ambang batas sebagai
standardisasi perbandingan. Terdapat ukuran yang lain yaitu kadar tertinggi
diperkenankan (KTD) atau maximum allowable concertration (MAC) adalah dimensi
di atas NAB kadar ini kadang-kadang dipergunakan untuk kepentingan proses
produksi tertentu.
Kemajuan industri banyak memakai bahan yang berisiko tinggi, yaitu
menggunakan bahan berbahaya beracun (B3) seperti alumunium, tembaga serta udara
di tempat kerja harus mendapatkan perhatian terus menerus secara produk terukur
nilai ambang batasnya.
Terdapat sepuluh kelompok besar polutan di udara yang terdaftar dan
terus diwaspadai.
1. Karbon oksida (CO dan CO2).
2. Nitrogen oksida (N2O, NO2, NO).
3. Sulfur oksida (SO2, SO3)
4. Hidrokarbon (CH4, C6H6, C4H10).
5. Oksida fotokimia (O3).
6. Kelompok partikulat (debu, minyak, partikel logam, asap, garam
sulfat).
7. Senyawa organik (as bestos, hidrogen flourida, hidrogen sulfide,
amonia, asam sulfat, pestisida).
8. Substansi radioaktif (tritium, nuklir).
9. Kebisingan.
10. Toksik metaloid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar