Kamis, 04 September 2014

Peran Ergonomi dalam Aktivitas Kerja



Difokuskan pada output kapasitas kerja seberapa jauh kegiatan fisik dapat memenuhi tuntutan pekerjaan sehingga produktivitas perusahaan terus meningkat. Beberapa pertimbangan prinsip ergonomis adalah pertama faktor fisiologis yaitu sikap tubuh dalam menyelesaikan pekerjaan, setting mesin, penempatan peralatan kerja. Kedua, memperhatikan ukuran tubuh (antropometri) yaitu ukuran tubuh saat berdiri, duduk terhadap kecekatan kerja. Ketiga, arah pandang, arah pandang disesuaikan dengan kuat cahaya terhadap obyek pekerjaan, disamping iklim suhu ruang. Keempat, waktu efektif dalam bertugas. Kelima, terdapatnya beban tambahan.

Menjaga suhu ruang kerja perlu diperhatikan mengingat perbedaan suhu tubuh normal terhadap suhu ruang sekitarnya. Dalam industri sering disebut seberapa jauh beda suhu tubuh terhadap lingkungan kerja, panas misalnya terdapat proses produksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Keempat pertukaran panas tersebut erat hubungannya dengan jumlah keringat tubuh yang sedang beraktivitas.

Di sini pentingnya perlengkapan kerja yang sudah diuji dan didesain secara ergonomis, disamping memperhatikan dampak toksik karena pengaruh proses produksi. Debu, gas, asap dan bau adalah produk sampingan, namun harus diproteksi secara benar dan aman agar supaya kesehatan kerja tidak terganggu. Program ergonomi meliputi penemuan problematik, pembuktian hasil observasi (trial and errors), gerakan fisik dan sikap badan yang berpengaruh secara sensomotoris.

Gerakan dan aktivitas kerja diperhitungkan : denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh konsumsi oksigen dan produk berkeringat. Dalam beraktivitas kerja tentu ada yang sangat dominan. Desain ergonomis, menggambarkan fungsi yang harus dilaksanakan terhadap syarat kerja manusia, apakah kelak menjadi ruang lingkup kerja manusia. Apabila desain ergonomic teruji efektivitasnya maka dipastikan tuntutan jabatan dapat dipenuhi.

Konsumsi oksigen menjadi prioritas utama, begitu besar pengaruh efek fisiologis membutuhkan oksigen relatif banyak. Referensi Stevenson 1987, menyebutkan kebutuhan satu liter oksigen menghasilkan 4,8 kilo kalori energi.


Energi total merupakan andalan yang diperlukan, terutama pekerjaan manual. Rekomendasi National Institute of Occupation Safety and Health memberikan nilai pentingnya peranan ergonomic dalam beraktivitas kerja (action limit) khususnya manual handlings. Contoh mengangkat beban 5 kg sampai 15 kg tidak diperlukan khusus, mengangkat beban 15 sampai 25 kg diperlukan metode mengangkat, mengangkat 25 kg sampai 35 kg diperlukan rancang bangun dan angkat di atas 35 kg harus dibantu peralatan mekanik.

Safety engineering merupakan desain teknologi ditekankan pada indifikasi hazards yang berdampak pada gangguan kesehatan kerja. Difinitif safety engineering diartikan sebagai strategi pengendalian kecelakaan, penggunaan proteksi, penerapan norma kerja yang akhirnya untuk perlindungan keselamatan.

Safety desain meliputi product penelitian dikembangkan dalam development process. Bila ternyata memberikan bukti andalan diaplikasikan dalam factory activity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar