Sabtu, 02 Februari 2013

Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja Industri Garment



oleh: Eko agus

Industri busana atau konveksi atau garmen merupakan perusahaan yang menghasilkan produk pakaian jadi. Pada umumnya industri pakaian jadi menggunakan bahan baku berupa tekstil dari berbagai jenis, sedangkan sarana dan peralatan yang digunakan berupa pemotong bahan, mesin jahit, pemasang kancing, dan alat-alat penunjang produksi lainnya, serta alat-alat pengepresan dan pengepakan. Bahan-bahan yang digunakan, alat dan sarana kerja, serta suhu ruang kerja maupun sistem dan cara kerja kemungkinan merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan terhadap tenaga kerja. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan keselamatan, kesehatan, atau kenyamanan kerja yang dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja.


Agar gangguan tidak dialami oleh tenaga kerja, maka faktor-faktor penyebab perlu dicegah, dikendalikan, diperkecil, atau bahkan dihilangkan. Untuk mencegah berbagai gangguan yang muncul, maka terlebih dahulu perlu diketahui proses produksi dan identifikasi permasalahannya, cara pemantauan, dan standar-standar yang berlaku.

  1. Faktor Lingkungan Kerja
    Berdasarkan proses produksi pada industri busana/garmen, faktor lingkungan kerja memungkinkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja, sebagaimana terlihat pada penjelasan di bawah ini.
    Proses Produksi dan Faktor Lingkungan Kerja
    • Gudang Bahan
      Penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde
    • Pola dan Pemotongan Bahan
      Penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde
    • Menjahit
      Penerangan, iklim kerja, getaran, debu, uap formaldehyde
    • Pemotong Sisa Benang
      Penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde
    • Pengecekan Kualitas
      Penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde
    • Seterika
      Penerangan, iklim kerja, debu, uap, formaldehyde
    • Finishing
      Penerangan, iklim kerja, debu, kapas, uap formaldehyde
    • Pengemasan
      Penerangan, iklim kerja, debu karton, uap formaldehyde
  2. Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja
    Hal-hal yang menjadi permasalahan yang berkaitan dengan potensi bahaya kecelakaan kerja pada industri busana/garmen adalah sebagai berikut :
    • Gudang
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : bahaya kebakaran
    • Pola/Potong
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : jari tangan terpotong, tersengat arus listrik
    • Jahit
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : jari terkena jarum, tersengat arus listrik, kebakaran
    • Pasang Kancing
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : jari tergencet mesin kancing, tersengat arus listrik
    • Seterika
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : tersengat arus listrik, kebakaran
    • Packing
      Potensi bahaya kecelakaan kerja : tergores dan bahaya jatuhan
  3. Keserasian Peralatan dan Sarana Kerja dengan Tenaga Kerja
    Keserasian peralatan dan sarana harus diperhatikan oleh pihak perusahaan dan disesuaikan dengan tenaga kerja yang dimilikinya agar kecelakaan kerja dapat diminimalisasi. Kesalahan yang disebabkan ketidakserasian antara peralatan dan sarana dengan tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya dapat mengancam keselamatan dan kesehatan kerja pegawai atau tenaga kerja. Permasalahan mengenai hal tersebut di atas ditunjukkan oleh penjelasan di bawah ini.
    • Pemotongan Kain
      Faktor ergonomi : ukuran meja kerja, kursi duduk, sikap dan sistem kerja, cara dan sistem kerja.
    • Mesin Jahit
      Faktor ergonomi : ukuran meja kerja, ukuran kursi duduk, sikap dan sistem kerja, cara dan sistem kerja.
    • Seterika
      Faktor ergonomi : ukuran meja kerja, ukuran kursi duduk, sikap atau cara kerja, kesesuaian sikap atau sistem kerja.
    • Packing
      Faktor ergonomi : kegiatan angkat junjung, sikap dan cara kerja, ruang gerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar