Sabtu, 26 Januari 2013

Siapkan Langkah Darurat Antisipasi Bencana


oleh : M. Wahyu Zainuri


Gunung Raung yang terletak di antara perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Terhitung sejak Senin (22/10), Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung setinggi 3.332 meter itu dari "waspada" menjadi "siaga".


Berdasarkan kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mengamankan penduduk di sekitar gunung yang berjenis stratovolcano itu. Berikut perbincangan wartawan Koran Jakarta, Selocahyo, dengan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, mengenai upaya antisipasi bencana.

Bagaimana kondisi Gunung Raung?
Jatim ini rawan bencana karena terdapat tujuh gunung berapi yang masih aktif serta potensi ancaman gempa dan tsunami di pantai selatan karena ada pertemuan patahan. Beberapa hari lalu, Gunung Raung mulai mengeluarkan hujan abu tipis dan gas beracun yang dampaknya sudah dirasakan oleh warga Kecamatan Sumberwringin (Kabupaten Bondowoso). Dari catatan BPBD Jatim, overscale gempa tremor terus meningkat. Semburannya banyak mengeluarkan pasir, dan asap di puncaknya sedikit mengandung racun.


Bentuk antisipasinya?
Gunung Raung kondisinya mirip Gunung Bromo. Permukiman warga berada cukup jauh dari kawahnya. Saat ini, pemerintah sudah melarang aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kaldera, sedangkan desa terdekat berada dalam jarak sekitar 10 kilometer. Kami sedang menyiapkan 70 ribu masker untuk dibagikan ke penduduk di sekitarnya, antara lain untuk 61 ribu warga di 16 desa dari Banyuwangi, 900 warga dari 4 desa di Bondowoso, dan sisanya untuk sebuah desa di Kecamatan Silo di Jember.

Langkah darurat apa yang disiapkan?
Koordinasi dan sinkronisasi terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan upaya preventif penanggulangan bencana. BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) setempat melakukan persiapanpersiapan jika harus dilakukan evakuasi. Jika keadaan terus memburuk, akan dilakukan simulasi evakuasi yang sudah disiapkan.

Kenapa hingga saat ini belum dilakukan simulasi bencana?
Belum dilakukannya simulasi bencana tidak terlepas dari kondisi Gunung Raung yang sejauh ini masih dikategorikan aman. Ibarat orang, kondisi Gunung Raung sedang nggereng. Statusnya sama dengan Gunung Bromo yang hanya menyemburkan debu pasir. Kondisi tersebut jelas berbeda dengan yang terjadi pada Gunung Merapi yang aktivitas yang meningkat menunjukkan tingkat bahaya maupun kewaspadaan yang tinggi.

Meski masih dalam status aman dan Pemprov belum melakukan simulasi bencana, sebagai langkah preventif, Pemprov Jatim terus melakukan koordinasi dengan Badan Vulkanologi sehingga setiap perkembangan di Gunung Raung bisa terpantau untuk diambil tindakan. N-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar